Senin, 22 Oktober 2012

Tren Ke Depan Telematika



Pada prinsipnya berbagai jenis usaha di dunia telematika dapat di pilah-pilah menjadi berbagai usaha yang sifatnya modular tidak terlalu tergantung satu dengan lainnya. Beberapa servis seperti NIC servis & CA/RA/PKI servis memang merupakan servis pendukung yang sifatnya tidak terlalu profit-oriented, akan tetapi tidak bisa di pisahkan dari usaha yang didukungnya.

Secara umum model yang ingin di usulkan terlihat dalam gambar model terlampir. Model dibuat modular yang berarti entitas industri di masing-masing segmen di usahakan untuk bisa berdiri sendiri tidak harus tergantung satu sama lain.

Ada lima (5) kelompok besar segmen industri jasa yang di identifikasi yaitu:
1. Infrastruktur Telekomunikasi (biasanya risiko bisnis paling besar)
2. Infrastruktur Internet (biasanya risiko bisnis sedang & rendah)
3. Hosting service (biasanya risiko bisnis rendah)
4. Transaction type service (biasanya risiko bisnis rendah).
5. Content / knowledge producer (biasanya risiko bisnis rendah).

Ada dua (2) arah utama yang terjadi di level aplikasi yang pertama ke arah jasa yang sifatnya transaksi (biasanya di sini yang berputar adalah uang & barang) yang ke dua lebih ke arah transaksi pengetahuan & informasi. Karakteristik dari kedua arah tersebut akan berbeda; sayang sekarang ini yang lebih di gembar-gemborkan terutama e-commerce – padahal jika kita cukup pandai (dalam arti berpengetahuan banyak) maka bermain-main di k-commerce akan lebih menarik.

Ada tiga (3) hal utama yang akan menentukan kehidupan / tingkat kompetisi maupun kontrol pemerintah di jenis usaha yang dipilih, tiga (3) hal tersebut adalah:
• Tingkat risiko bisnis.
• Kontrol kualitas.
• Tanggung jawab sosial (menjamin proses cross subsidi).

Pada tingkat risiko bisnis yang rendah, sebaiknya pasar di bebaskan dari proses lisensi atau perizinan – kompetisi bebas diberlakukan konsekuensinya kontrol kualitas di lakukan sendiri oleh masyarakat; pemerintah dapat memfasilitasi transparansi kualitas entitas. Sebaliknya untuk tingkat risiko bisnis yang tinggi, proses perizinan atau lisensi yang di ikuti kontrol kualitas dari pemerintah. Yang perlu diperhatikan barangkali membuat semua proses menjadi transparan ke masyarakat banyak.

Dalam hal semua jenis usaha pada akhirnya bukan teknologi yang akan memenangkan pertandingan. Teknologi hanyalah alat bantu semata, kemenangan hanya bisa diperoleh dari keberhasilan dalam membentuk massa yang real di masyarakat. Dalam dunia informasi yang biasanya massanya berpendidikan, proses community building agak lebih pelik dari pada dunia biasa. Konsep penggalangan massa seperti para partai politik di dunia nyata tidak mungkin dilakukan di dunia maya. Interaksi dua arah berbentuk diskusi, di talkshow, di kolom-kolom media di tumpu oleh kemampuan leadership (kepemimpinan), total customer satisfaction dan komitmen kepada masyarakat berpengetahuan akan menjadi kunci keberhasilan dalam melibatkan masyarakat dalam kebersamaan. Fungsi fasilitator sangat erat di dunia maya sangat berbeda dengan dunia nyata yang lebih mementingkan struktur

PERKEMBANGAN TELEMATIKA DI INDONESIA


Perkembangan telematika di Indonesia mengalami tiga periode berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat. Pertama adalah periode rintisan yang berlangsung akhir tahun 1970-an sampai dengan akhir tahun 1980-an. Periode kedua disebut pengenalan, rentang wktunya adalah tahun 1990-an, dan yang terakhir adalah periode aplikasi. Periode ketiga ini dimulai tahun 2000.

1. Periode Rintisan
Pada periode ini, penggunaan teknologi telematika oleh masyarakt Indonesia masih terbatas. Sarana kirim pesan seperti yang sekarang dikenal sebagi email dalam suatu group, dirintis pada tahun 1980-an. Mailinglist (milis) tertua di Indonesia dibuat oleh Johhny Moningka dan Jos Lukuhay, yang mengembangkan perangkat “pesan” berbasis “unix”, “ethernet”, pada tahun 1983, persis bersamaan dengan berdirinya internet sebagai protokol resmi di Amerika Serikat. Pada tahun-tahun tersebut, istilah “unix”, “email”, “PC”, “modem”, “BBS”, “ethernet”, masih merupakan kata-kata yang sangat langka.

Periode rintisan telematika ini merupakan masa dimana beberapa orang Indonesia belajar menggunakan telematika, atau minimal mengetahuinya. Tahun 1980-an, teleconference terjadwal hampir sebulan sekali di TVRI (Televisi Republik Indonesia) yang menyajikan dialog interaktif antara Presiden Suharto di Jakarta dengan para petani di luar jakarta, bahkan di luar pulau Jawa.

2. Periode Pengenalan
Periode satu dasawarsa ini, tahun 1990-an, teknologi telematika sudah banyak digunakan dan masyarakat mengenalnya. Jaringan radio amatir yang jangkauannya sampai ke luar negeri marak pada awal tahun 1990. hal ini juga merupakan efek kreativitas anak muda ketika itu, setelah dipinggirkan dari panggung politik, yang kemudian disediakan wadah baru dan dikenal sebagai Karang Taruna. Pada sisi lain, milis yang mulai digagas sejak tahun 1980-an, terus berkembang.
Internet masuk ke Indonesia pada tahun 1994, dan milis adalah salah satu bagian dari sebuah web. Penggunanya tidak terbatas pada kalangan akademisi, akan tetapi sampai ke meja kantor. ISP (Internet Service Provider) pertama di Indonesia adalah IPTEKnet, dan dalam tahun yang sama, beroperasi ISP komersil pertama, yaitu INDOnet.

Dua tahun keterbukaan informasi ini, salahsatu dampaknya adalah mendorong kesadaran politik dan usaha dagang. Hal ini juga didukung dengan hadirnya televise swasta nasional, seperti RCTI (Rajawali Citra Televisi) dan SCTV (Surya Citra Televisi) pada tahun 1995-1996.

Teknologi telematika, seperti computer, internet, pager, handphone, teleconference, siaran radio dan televise internasional – tv kabel Indonesia, mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia. Periode pengenalan telematika ini mengalami lonjakan pasca kerusuhan Mei 1998.

3. Periode Aplikasi
Pada periode ini, teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televise, dan teleconference melalui 3G. Teknologi computer demikian, kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada café dan kampus tertentu, internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis.
Data statistik tersebut menunjukkan aplikasi telematika cukup signifikan di Indonesia. Namun demikian, telematika masih perlu disosialisasikan lebih intensif kepada semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Pemberdayaan manusianya, baik itu aparatur Negara ataupun non-pemerintah, harus terus ditumbuhkembangkan.

Selama perkembangan telematika di Indonesia sekitar tiga dasawarsa belakangan ini, membawa implikasi diberbagai bidang. Kemudahan yang disuguhkan telematika akan meningkatkan kinerja usaha, menghemat biaya, dan memperbaiki kualitas produk. Masyarakat juga mendapat manfaat ekonomis dan peningkatan kualitas hidup.

Definisi Telematika


Telematika merupakan kata yang sering kita baca maupun dengar di berbagai media massa maupun elektronik. Pada tugas softskill pertama ini saya akan menjabarkan definisi telematika. Pada dasarnya Telematika adalah istilah untuk mendefinisikan Telekomunikasi melalui media informatika. Untuk lebih jelasnya berikut penjabaran lebih lengkap mengenai telematika  yang saya dapat dari berbagai sumber.

Istilah telematika merupakan adopsi dari bahasa asing. Kata telematika berasal dari kata dalam bahasa Prancis, yaitu telematique. Istilah ini pertama kali digunakan pada tahun 1978 oleh Simon Nora dan Alain Minc dalam bukunya yang berjudul L’informatisation de la Societe. Para praktisi mengatakan bahwa TELEMATICS merupakan perpaduan dari dua kata yaitu dari “TELECOMMUNICATION and INFORMATICS” yang merupakan perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah telematika juga dikenal sebagai “the new hybrid technology” karena lahir dari perkembangan teknologi digital. Sedangkan menurut Kerangka Kebijakan Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika menunjuk pada hakikat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekominikasi, media, dan informatika Telematika di Indonesia, disebutkan bahwa teknologi telematika merupakan singkatan dari teknologi komunikasi, media, dan informatika. Senada dengan pendapat pemerintah, telematika diartikan sebagai singkatan dari tele = telekomunikasi, ma = multimedia, dan tika = informatika.
Dari definisi di atas maka telematika dapat mencakup berbagai komponen dan secara garis besar tidak berbeda jauh maknanya dengan istilah Teknologi Informasi (TI), maupun Information and Communication Technologies (ICT).
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka dapat disarikan pemahaman tentang telematika sebagai berikut.
1. Telematika adalah sarana komunikasi jarak jauh melalui media elektromagnetik.
2. Kemampuannya adalah mentransmisikan sejumlah besar informasi dalam sekejap, dengan jangkauan seluruh dunia, dan dalam berbagai cara, yaitu dengan perantaan suara (telepon, musik), huruf, gambar dan data atau kombinasi-kombinasinya. Teknologi digital memungkinkan hal tersebut terjadi.
3. Jasa telematika ada yang diselenggarakan untuk umum (online, internet), dan ada pula untuk keperluan kelompok tertentu atau dinas khusus (intranet).
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa telematika merupakan teknologi komunikasi jarak jauh, yang menyampaikan informasi satu arah, maupun timbal balik, dengan sistem digital.

Kebutuhan Middleware



Middleware adalah software yang dirancang untuk mendukung pengembangan sistem tersebar dengan memungkinkan aplikasi yang sebelumnya terisolasi untuk saling berhubungan. Dengan bantuan middleware, data yang sama dapat digunakan oleh customer service, akuntansi, pengembangan, dan manajemen sesuai kebutuhan. Middleware dapat juga berfungsi sebagai penerjemah informasi sehingga setiap aplikasi mendapatkan format data yang dapat mereka proses.
Middleware tersedia untuk berbagai platform, dengan berbagai jenis. Jenis middleware yang umum dikembangkan saat ini dapat dikelompokkan dalam lima kategori besar, salah satunya adalah homegrown, yang dikembangkan khusus untuk kebutuhan internal organisasi, model RPC/ORB (Remote Procedure Call/Object Request Broker), Pub/Sub (Publication/Subscription), Message Queuing, dan TP (Transaction Processing) Monitor.
Di Linux, banyak perusahaan besar seperti IBM, BEA, dan Schlumberger yang sedang dan sudah mengerjakan berbagai sistem middleware. Salah satu produk middleware IBM untuk
platform Linux adalah BlueDrekar™. BlueDrekar™ adalah middleware berbasis spesifikasi Bluetooth™ untuk koneksi peralatan wireless di lingkungan rumah dan kantor. Produk middleware ini menyediakan protocol stack dan berbagai API (Application Programming Interfaces) yang dibutuhkan aplikasi berbasis jaringan. Diharapkan adanya BlueDrekar™ di Linux ini akan mempercepat pertumbuhan aplikasi dan peralatan berbasis Bluetooth™.
Contoh lain, BEA Tuxedo™ dari BEA System, sebuah middleware transaction processing monitor yang juga mendukung model ORB, tersedia untuk berbagai platform, termasuk RedHat Linux. BEA Tuxedo memungkinkan kombinasi pengembangan aplikasi dengan model CORBA dan ATMI (Application-to-Transaction Monitor Interface). Sebuah aplikasi yang dibuat untuk Tuxedo dapat berjalan pada platform apapun yang ditunjang oleh BEA tanpa perlu modifikasi
dalam kode aplikasinya.
Dalam bidang kartu magnetis (smart cards), Schlumberger adalah salah satu pengembang dan produsen CAC (Common Access Card) dan middleware CAC-nya. Produk middleware ini yang diberi nama CACTUS (Common Access Card Trusted User Suite), dapat berjalan di atas Linux. memberi kemampuan koneksi pada level aplikasi ke kartu magnetis dan fungsi-fungsi kriptografis.
ShaoLin Aptus adalah sebuah middleware untuk Linux, yang mengubah jaringan PC menjadi sebuah arsitektur jaringan komputer yang bersifat 'fit client'. Produk yang memenangkan 'IT Excellence Awards 2002' di Hong Kong ini, mengembangkan konsep ' t h i n c l i e nt' dengan memperbolehkan komputasi berbasis client. Shaolin Aptus membuat banyak klien dapat menggunakan sistem operasi dan aplikasi yang tersimpan di server melalui LAN secara transparan.
Saat ini, hampir seluruh aplikasi terdistribusi dibangun dengan menggunakan middleware. Masih menurut IDC, perkembangan segmen middleware terbesar akan terjadi dalam alat yang membantu sistem manajemen bisnis. Hal ini terjadi untuk memenuhi permintaan akan integrasi
aplikasi yang lebih baik. Linux, didukung oleh bermacam produk middleware, memberikan pilihan sistem operasi dan middleware yang stabil, dengan harga yang bersaing.

Televisi Digital di Indonesia
Siaran televisi digital sudah mulai diterapkan diberbagai negara, ada sudah menerapkan secara penuh maupun baru taraf uji coba. Dinegara-negara Eropa siaran televisi digital sudah banyak diterapkan sedangkan di Amerika tahun kemarin diterapkan secara penuh. Untuk Indonesia sekarang baru masuk taraf percobaan, dan dimulai oleh TVRI, RCTI serta beberapa stasiun televisi di daerah. Dampak dari diterapkannya siaran televisi digital akan menggeser secara langsung atau tidak langsung sistem pertelevisian di Indonesia. Mungkin masih cukup lama siaran televisi digital dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, karena ketersediaan dan kesiapaan infrastruktur yang mendukung siaran televisi ini.
Pengimplementasian teknologi siaran televisi digital menuntut middleware yang dapat memenuhi tuntutan penyedia konten siaran. Disamping itu kesiapan penikmat siaran televisi dalam menyikapi bergesernya teknologi yang mau tidak mau harus menyesuaikan perangkat televisi yang mendukung siaran televisi digital. Middleware bersistem terbuka mempunyai peluang untuk memenuhi kebutuhan penyedia konten dan penyelenggara siaran televisi digital.

MIDDLEWARE TELEMATIKA



Dalam dunia teknologi informasi, terminologi middleware adalah istilah umum dalam pemrograman komputer yang digunakan untuk menyatukan, sebagai penghubung, ataupun untuk meningkatkan fungsi dari dua buah progaram/aplikasi yang telah ada. Middleware Didefinisikan sebagai sebuah aplikasi yang secara logic berada diantara lapisan aplikasi (application layer) dan lapisan data dari sebuah arsitektur layer-layer TCP/IP [1]. Middleware bisa juga disebut protokol. Protokol komunikasi middleware mendukung layanan komunikasi aras tinggi.
Perangkat lunak middleware adalah perangkat lunak yang terletak diantara program aplikasi dan pelayanan-pelayanan yang ada di sistim operasi. Adapun fungsi dari middleware adalah:

1. Menyediakan lingkungan pemrograman aplilasi sederhana yang menyembunyikan penggunaan secara detail pelayanan-pelayanan yang ada pada sistem operasi .

2. Menyediakan lingkungan pemrograman aplikasi yang umum yang mencakup berbagai komputer dan sistim operasi.

3. Mengisi kekurangan yang terdapat antara sistem operasi dengan aplikasi, seperti dalam hal: networking, security, database, user interface, dan system administration.
Perkembangan middleware dari waktu ke waktu dapat dikatagorikan sebagai berikut:

1. On Line Transaction Processing (OLTP), merupakan perkembangan awal dari koneksi antar remote database. Pertama kali ditemukan tahun 1969 oleh seorang engineer di Ford, kemudian diadopsi oleh IBM hingga kini dikenal sebagai proses OLTP. DIGITAL ACMS merupakan contoh lainnya yang sukses pada tahun 70-an dan 80-an. UNIX OLTP lainnya seperti: Encina, Tuxedo pada era 80-an, serta DIGITAL CICS untuk UNIX yang memperkenalkan konsep dowsizing ke pasar.

2. Remote Procedure Call (RPC), menyediakan fasilitas jaringan secara transparan. Open Network Computing (ONC) merupakan prototipe pertama yang diperkenalkan awal tahun 70-an. Sun unggul dalam hal ini dengan mengeluarkan suatu standar untuk koneksi ke internet. Distributed Computing Environment (DCE) yang dikeluarkan oleh Open Systems Foundation (OSF) menyediakan fungsi-fungsi ONC yang cukup kompleks dan tidak mudah untuk sis administrasinya.

Database middleware adalah salah satu jenis middleware disamping message-oriented middleware, object-oriented middleware, remote procedure call, dan transaction processing monitor. Pada prinsipnya, ada tiga tingkatan integrasi sistem komputer yaitu integrasi jaringan, integrasi data, dan integrasi applikasi. Database middleware menjawab tantangan integrasi data, sedangkan midleware-middleware yang lain menjawab tantangan integrasi applikasi dan jaringan. Tujuan Umum Middleware Telematika:
● Middleware adalah S/W penghubung yang berisi sekumpulan layanan yang memungkinkan beberapa proses dapat berjalan pada satu atau lebih mesin untuk saling berinteraksi pada suatu jaringan.

● Middleware sangat dibutuhkan untuk bermigrasi dari aplikasi mainframe ke aplikasi client/server dan juga untuk menyediakan komunikasi antar platform yang berbeda

● Middleware yang paling banyak dipublikasikan :

– Open Software Foundation’s Distributed Computing Environment
(DCE),
– Object Management Group’s Common Object Request Broker
Architecture (CORBA),
– Microsoft’s COM/DCOM (Component Object Model)
Tipe Layanan Middleware:
1. Layanan Sistem Terdistribusi,
• Komunikasi kritis, program-to-program, dan layanan manajemen data.
• RPC, MOM (Message Oriented Middleware) dan ORB.
2. Layanan Application,
• Akses ke layanan terdistribusi dan jaringan
• Yang termasuk : TP (transaction processing) monitor dan layanan database, seperti Structured Query Language (SQL).
3. Layanan Manajemen Middleware,
• Memungkinkan aplikasi dan fungsi dimonitor secara terus menerus untuk menyakinkan unjuk kerja yang optimal pada lingkungan terdistribusi lingkungan komputasi:
● Prinsip Dasar :
– Memungkinkan program yang sama dapat dijalankan pada
platform apapun tanpa modifikasi
– Halaman HTML ditulis dalam JavaScript yang dapat dijalankan
pada web browser yang mendukung JavaScript.
– Aplikasi Java dan applet dijalankan oleh suatu Java Virtual
Machine, yang dapat dibuat untuk berbagai sistem operasi
● Browser dan Java meniadakan kebutuhan platform tunggal kebutuhan middleware:
● Menyediakan kumpulan fungsi API (Application Programming Interfaces) yang lebih tinggi
daripada API yang disediakan sistem operasi dan layanan jaringan yang memungkinkan suatu
aplikasi dapat :
– Mengalokasikan suatu layanan secara transparan pada jaringan,
– Menyediakan interaksi dengan aplikasi atau layanan lain
– Tidak tergantung dari layanan jaringan
– Handal dan mampu memberikan suatu layanan
– Diperluas (dikembangkan) kapasitasnya tanpa “Middleware” di samping pembangunan aplikasi adalah medan pertempuran untuk perjuangan yang besar dalam industri perkomputeran. Untuk menyatukan komponen yang berselerak, Microsoft mahu pengguna menggunakan teknologinya.

Kesimpulan:

● Middleware merupakan komponen perangkat lunak yang memberikan peranan penting dalam

pengembangan aplikasi client/server dengan tidak memandang platform

● Beberapa arsitektur dan tipe middleware dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan

Fitur Pada Antarmuka Pengguna Telematika


Fitur Pada Antarmuka Pengguna Telematika

1. Head Up Display System

Merupakan sebuah tampilan transparan yang menampilkan data tanpa mengharuskan penggunaannya untuk melihat ke arah yang lain dari sudut pandang biasanya.

2. Tangible User Interface

Antarmuka dimana seseorang dapat berinteraksi dengan informasi digital lewat lingkungan fisik.

3. Computer Vision

Merupakan ilmu pengetahuan dan teknologi dari mesin yang melihat.

4. Browsing Audio Data

5. Speech Recognition

Merupakan salah satu fitur antarmuka telematika yang merubah suara menjadi tulisan

6. Speech Synthesis

Merupakan hasil kecerdasan buatan dari pembicaraan manusia.

Pengertian Antar Muka


Antarmuka pemakai (User Interface) merupakan mekanisme komunikasi antara pengguna (user) dengan sistem. Antarmuka pemakai (User Interface) dapat menerima informasi dari pengguna (user) dan memberikan informasi kepada pengguna (user) untuk membantu mengarahkan alur penelusuran masalah sampai ditemukan suatu solusi.
user interface, berfungsi untuk menginputkan pengetahuan baru ke dalam basis pengetahuan sistem pakar (ES), menampilkan penjelasan sistem dan memberikan panduan pemakaian sistem secara menyeluruh step by step sehingga user mengerti apa yang akan dilakukan terhadap suatu sistem. Yang terpenting dalam membangun user interface adalah kemudahan dalam memakai/ menjalankan sistem, interaktif, komunikatif, sedangkan kesulitan dalam mengembangkan/ membangun suatu program jangan terlalu diperlihatkan.

Antarmuka

Pengertian antarmuka ( interface) adalah salah satu layanan yang disediakan sistem operasi sebagai sarana interaksi antara pengguna dengan sistem operasi. Antarmuka adalah komponen sistem operasi yang bersentuhan langsung dengan pengguna. Terdapat dua jenis antarmuka, yaitu Command Line Interface(CLI) danGraphical User Interface(GUI).

Command Line Interface(CLI)
CLI adalah tipe antarmuka dimana pengguna berinteraksi dengan sistem operasi melalui text-terminal. Pengguna menjalankan perintah dan program di sistem operasi tersebut dengan cara mengetikkan baris-baris tertentu.Meskipun konsepnya sama, tiap-tiap sistem operasi memiliki nama atau istilah yang berbeda untuk CLI-nya. UNIX memberi nama CLI-nya sebagai bash, ash, ksh, dan lain sebagainya. Microsoft Disk Operating System (MS-DOS) memberi nama command.com atau Command Prompt. Sedangkan pada Windows Vista, Microsoft menamakannya PowerShell. Pengguna Linux mengenal CLI pada Linux sebagai terminal, sedangkan pada Apple namanya adalah commandshell.

Graphical User Interface(GUI)
GUI adalah tipe antarmuka yang digunakan oleh pengguna untuk berinteraksi dengan sistem operasi melalui gambar-gambar grafik, ikon, menu, dan menggunakan perangkat penunjuk ( pointing device) seperti mouse atau track ball. Elemen-elemen utama dari GUI bisa diringkas dalam konsep WIMP ( window, icon, menu, pointing device).


Terdapat 6 macam fitur yang terdapat pada antarmuka pengguna telematika. Fitur-fitur itu antara lain:

1.Head Up Display System

Head Up Display (HUD) merupakan sebuah tampilan transparan yang menampilkan data tanpa mengharuskan penggunanya untuk melihat ke arah yang lain dari sudut pandang biasanya. Asal nama dari alat ini yaitu pengguna dapat melihat informasi dengan kepala yang terangkat (head up) dan melihat ke arah depan daripada melihat ke arah bawah bagian instrumen. Walaupun HUD dibuat untuk kepentingan penerbangan militer, sekarang HUD telah digunakan pada penerbangan sipil, kendaraang bermotor dan aplikasi lainnya.


2.Tangible User Interface

Tangible User Interface, yang disingkat TUI, adalah antarmuka dimana seseorang dapat berinteraksi dengan informasi digital lewat lingkungan fisik. Nama inisial Graspable User Interface, sudah tidak lagi digunakan. Salah satu perintis TUI ialah Hiroshi Ishii, seorang profesor di Laboratorium Media MIT yang memimpin Tangible Media Group. Pandangan istimewanya untuk tangible UI disebut tangible bits, yaitu memberikan bentuk fisik kepada informasi digital sehingga membuat bit dapat dimanipulasi dan diamati secara langsung.

3.Computer Vision
Computer Vision (komputer visi) merupakan ilmu pengetahuan dan teknologi dari mesin yang melihat. Dalam aturan pengetahuan, komputer visi berhubungan dengan teori yang digunakan untuk membangun sistem kecerdasan buatan yang membutuhkan informasi dari citra (gambar). Data citranya dapat dalam berbagai bentuk, misalnya urutan video, pandangan deri beberapa kamera, data multi dimensi yang di dapat dari hasil pemindaian medis.

4.Browsing Audio Data

5.Speech Recognition
Dikenal juga dengan pengenal suara otomatis (automatic speech recognition) atau pengenal suara komputer (computer speech recognition). Merupakan salah satu fitur antarmuka telematika yang merubah suara menjadi tulisan. Istilah ‘voice recognition’ terkadang digunakan untuk menunjuk ke speech recognition dimana sistem pengenal dilatih untuk menjadi pembicara istimewa, seperti pada kasus perangkat lunak untuk komputer pribadi, oleh karena itu disana terdapat aspek dari pengenal pembicara, dimana digunakan untuk mengenali siapa orang yang berbicara, untuk mengenali lebih baik apa yang orang itu bicarakan. Speech recognition merupakan istilah masukan yang berarti dapat mengartikan pembicaraan siapa saja.


6.Speech Synthesis

Speech synthesis merupakan hasil kecerdasan buatan dari pembicaraan manusia. Komputer yang digunakan untuk tujuan ini disebut speech syhthesizer dan dapat diterapkan pada perangkat lunak dan perangkat keras. Sebuah sistem text to speech (TTS) merubah bahasa normal menjadi pembicaraan.

Rabu, 17 Oktober 2012

Supply Chain Management Pabrik Biskuit Kaleng


Supply Chain Management Pabrik Biskuit Kaleng

NAMA : Sulthoni Fikri 
NPM : 151096309
KELAS : 4KA11
Konsep Sistem Informasi Lanjut

DISKUSI
• Untuk produk biskuit kaleng yang dipasarkan di pasar lokal dan juga ke beberapa negara tetangga, perusahaan apa sajakah yang terlibat sehingga anda bisa membeli produk tersebut di sebuah supermarket?
• Gambarkan supply chain dari produk ini.

SEVERAL CRITICAL QUESTIONS
• Where do you source your materials?
• Where do you process or convert them?
• What channels of distribution do you use?
• How do you build a strong relationship with your suppliers and customers?
• How do you get direct information from your end-consumers?
• What logistics structure should you impose?
• How do you coordinate your information flows and systems globally?
• And how do you set up incentive systems for all of your partners in the supply chain to optimize overall performance?

Berikut adalah Penjelasan dari diskusi dan pertanyaan di atas :

Dalam proses pembuatan produk biskuit kaleng yang ada di pasar lokal dan juga beberapa negara tetangga memerlukan rantai SCM agar produk tersebut sampai kepada konsumen.
SCM (Supply Chain Management) adalah manajemen terhadap aliran antar dan diantara tahapan supply chain untuk memaksimalkan profitabilitas keseluruhan supply chain. Sebuah produk melewati proses yang panjang sebelum sampai ke tangan konsumen. dimana biskuit Kaleng ini menunjukkan sebuah rangkaian yang terdiri dari komunitas-komunitas yang bekerja sama dan mendukung dalam pembuatan biskuit kaleng dan bagaimana menyalurkan produk biskuit kaleng tersebut hingga terdistribusi sampai pada konsumen akhir.





Gambar di atas merupakan gambar SCM dari proses pembuatan biskuit kaleng.

Perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam pembuatan biskuit kaleng tersebut adalah sebagai berikut :
  1. Pabrik gula 
  2. Pabrik terigu
  3. Pabrik mentega
  4. Pabrik garam
  5. Pabrik kaleng
  6. Distributor telor 
  7. Distributor Makanan 
  8. Supermarket /Agen

Adapun penjelasan dari tahapan proses tersebut adalah sebagai berikut :


  • Dimulai dari pabrik kaleng biskuit yang bahan dasarnya terbuat dari timah, besi dan bahan bahan lainnya yang nantinya kaleng tersebut akan digunakan sebagai wadah atau tempat biskuit. Untuk membuat biskuitnya sendiri memerlukan bahan dasar atau bahan baku yang terdiri dari tepung terigu, gula, lemak nabati, susu bubuk, mentega, madu, telur, garam, coklat, selai, dan soda kue masing-masing bahan baku tersebut disupply dari pabrik. Dalam pembuatannya, Pabrik Biskuit Kaleng dapat membuat aneka biskuit dengan berbagai rasa yang diharapkan dapat menarik minat dan daya beli konsumen. Pada Gambar di atas, Pabrik Biskuit Kaleng mendapatkan bahan baku untuk membuat biskuit dari supplier-supplier bahan baku. Bahan baku pembuat biskuit yang dijelaskan pada gambar berupa terigu, telur, gula dan susu. Terigu diperoleh dari Penghasil Gandum --> Supplier Terigu --> dikirim ke Pabrik Biskuit Kaleng. Telur diperoleh dari Peternak Telur --> Supplier Telur--> dikirim ke Pabrik Biskuit Kaleng. Gula diperoleh dari Perkebunan Tebu --> Supplier Gula --> dikirim ke Pabrik Biskuit Kaleng. Susu diperoleh Peternak Susu (Sapi perah)  Supplier Susu --> dikirim ke Pabrik Biskuit Kaleng. Di pabrik biskuit barulah bahan baku tersebut diproses, setelah pembuatan biskuit selesai kemudian biskuit dilakukan pengujian makanan untuk menunjukan bahwa biskuit tersebut layak dikonsumsi atau tidak. Setelah layak untuk dikonsumsi, kemudian biskuit tersebut dikirim ke distributor. Dari distributor, biskuit akan dikirim ke supermarket. Dan sampailah kepada para konsumen.
  • Tempat untuk mengolah semua bahan mentah itu untuk menjadi biscuit yaitu di pabrik biscuit itu sendiri.
  • Saluran distribusi yang digunakan untuk memasarkan produk biscuit kaleng ini adalah melalui distributor makanan yang terkenal lalu di distribusikan ke sejumlah supermarket, waralaba atau agen yang dapat berhubungan langsung dengan konsumen.
  • Cara untuk menjalin hubungan yang baik dengan para supplier dan kostumer adalah dengan bersikap professional, dapat di percaya, dan bina komunikasi yang baik.
  • Untuk mendapatkan informasi secara langsung dari konsumen terakhir yaitu dengan cara memberikan angket melalui media online dan cetak. Dari situ kita dapat melihat tanggapan masyarakat tentang produk yang kita pasarkan.
  • Struktur logika yang digunakan dalam management ini adalah dengan cara : Mengurangi mata rantai: penjualan dilakukan langsung ke pelanggan. Memesan komponen hanya apabila sudah menerima pesanan. Menentukan waktu standar bagi anggota supply chain. Menciutkan jumlah pemasok. Mengutamakan pemasok yang dekat dengan pabrik. Mengembangkan jit manufacturing. Mengembangkan e-commerce. Melakukan kemitraan.